Sistem Informasi (SI) sangat berguna bagi organisasi untuk
meng-capture (mencatat/merekam dalam
file yang permanen) dan mengelola data guna menghasilkan informasi berguna yang
mendukung sebuah organisasi Whitten, 2004. Sebagian besar organisasi menganggap sistem informasi diperlukan
untuk memiliki kemampuan bersaing atau memperoleh keuntungan bersaing. Pengelolaan
manajemen pada suatu perusahaan dengan menggunakan sistem informasi akan menghasilkan informasi yang
diperlukan manajer untuk menjalankan bisnis. Sistem yang masih
bersifat manual, secara fungsi akan berjalan lama karena masih mengandalkan pelaksana
pencatatan yang mengutamakan pengamatan yang tepat. Sistem pencatatan manual
lebih mengedepankan suatu subyek manusia sebagai tumpuan utama dalam proses pelaksanaannya.
Apabila manusia sebagai pelaksana mengalami kesalahan dalam satu titik saja,
maka akan berakibat buruk dan menimbulkan ketidakefektifan dalam pelaksanaan
kerja.
Beberapa
kesalahan dalam perhitungan manual akan menuntut para pelaku dan pelaksana
keuangan untuk mengecek dengan teliti bahkan mereka harus mengecek ulang hasil
keuangan mereka. Sistem pencatatan manual memiliki beberapa kekurangan seperti
data yang tidak terpusat, proses pencatatan yang memakan waktu lebih banyak,
dan pengaksesan informasi yang kurang efektif.(Al Fatta, 2007)
Kekurangan dari
metode manual tersebut dapat diatasi dengan mengelola informasi menggunakan database yang terkomputerisasi dan
terpusat. Untuk memaksimalkan database perusahaan tersebut, diperlukan aplikasi
yang bisa membantu para karyawan dalam melakukan kegiatan bisnis harian, juga
membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan dan proses pengevaluasian
bisnis perusahaan. Aplikasi ini terintegrasi dengan database yang
terkomputerisasi sehingga informasi dapat disimpan dengan baik dan diakses
secara mudah setiap saat. Dengan dukungan teknologi internet, database dan
aplikasi dapat diakses dari setiap cabang dengan mudah. Diharapkan dengan
teknologi berbasis komputer , seorang pelaku keuangan lebih terbantu, dimana
pelaku menjadi administrator yang bertugas menginputkan data dan komputer yang
memproses dan mengeluarkan hasilnya, sehingga proses pelaksanaan dapat
mengurangi proses perhitungan yang cukup lama. ( Hanif Al Fatta, 2007)
Salah satu
bisnis yang menjanjikan dan sedang berkembang adalah bisnis travel. Bisnis travel Jakarta-Bandung menjadi semakin diminati
oleh para pengusaha melihat peluang bisnis travel Jakarta-Bandung semakin bagus
dan menjanjikan. Tahun 2010 tercatat
ada 42 perusahaan travel yang terdaftar dengan jumlah armada sebanyak 1.048
unit (Dishub Kota Bandung, 2010)
Beberapa hal yang mendukung usaha travel Jakarta-Bandung menjadi peluang bisnis
yang bagus sebagaimana menurut Pemda Provinsi Jawa Barat tahun
2012, di antaranya; pertama perkembangan ekonomi, sirovimlah penduduk serta objek wisata di Bandung yang
semakin baik (Parno). Kedua, dengan
dibukanya jalur tol Cipularang pada tahun 2005 jarak tempug dari
Jakarta-Bandung maupun sebaliknya menjadi lebih singkat. Sebelum adanya tol
Cipularang, jarak tempuh dari Jakarta-Bandung atau Bandung-Jakarta bisa menghabiskan waktu tiga jam lebih Namun sekarang
jarak tersebut bias ditempuh dalam waktu sekitar dua jam. Kondisi jalan yang
lebih nyaman dari sebelumnya pun menjadi sebab perkembangan travel
Jakarta-Bandung ini. Kemudahan ini membuka peluang bisnis untuk memanfaatkan
kehadiran tol tersebut. Jakarta sebagai pusat bisnis dan perkantoran sedangkan
Bandung menjadi kota wisata dan belanja, menjadi jalur transportasi yang makin
padat dari waktu ke waktu. Mobilitas masyarakat yang bepergian dari Jakarta ke
Bandung maupun sebaliknya, khususnya ketika akhir pekan ataupun musim liburan
semakin meningkat. Apalagi menjelang lebaran tiba. Melihat kondisi yang
mendukung tersebut, pertumbuhan bisnis travel di Bandung masih akan terjadi
hingga 10 persen, seiring masih banyaknya titik-titik tujuan yang belum bisa
terpenuhi oleh pengusaha jasa travel. (Pemda Provinsi Jawa
Barat tahun 2012). Menurut
Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bandung, 2012, pada tahun 2011 target
kunjungan wisatawan mencapai 3.655.027 orang. Angka itu mengalami kenaikan
sekitar 12 persen dari target tahun 20120 yang mencapai 3.322.752 orang.
Sedangkan untuk tahun 2012, Disbudpar menargetkan kunjungan wisatawan ke kota
Bandung mencapai 4.020.530 orang.
Melihat
permasalahan tersebut,
penulis berkeinginan untuk membuat aplikasi yang menunjang perkembangan kinerja perusahaan
yang bergerak di bidang bisnis travel. Aplikasi yang dapat dibuat untuk mendukung perusahaan
yang bergerak di bidang ini adalah aplikasi sistem reservasi. Aplikasi sistem
reservasi ini dapat membantu karyawan pada setiap pool untuk melakukan reservasi tiket. Aplikasi inilah yang penulis
coba untuk diterapkan di perusahaan travel dimana perusahaan travel ini belum
memiliki aplikasi tersebut.
Untuk menunjang
perkembangan bisnis perusahaan travel, penulis juga melihat peluang dari sistem
informasi geografis untuk mendukung perencanaan pengembangan cabang baru.
Dengan adanya aplikasi yang dapat mendukung kedua fungsi tersebut, maka
perusahaan dapat meningkat kan kinerja dan pelayanannya menjadi lebih baik.
Untuk Sourcode Bisa Download disini
Atau Bisa Contact Admin
0 komentar:
Posting Komentar